Siapa sebenarnya pejuang pendidikan?

2 Mei adalah dimana hari pendidikan nasional (Hardiknas) diperingati. Pemerintah Indonesia meresmikan Hardiknas untuk memperingati hari lahir tokoh pelopor pendidikan yakni Ki hajar Dewantara. 


Tahukan siapa bapak pendidikan satu ini? 
Bapak pendidikan ini adalah mantan menteri pendidikan pasca kemerdekaan yang selalu kita sebut pepatah bahasa jawanya "Ing ngarsa sang tuladha, Ing madya Mangun karsa, Tut wuri Handayani" narasi ini tentu memiliki makna yang dalam yang harus di implementasikan. 

Ing ngarsa sang tuladha ini adalah kalimat utama dari semboyannya. Artinya di depan memberikan contoh. Jelas sekali bapak pendidikan ingin memberikan gambaran bahwa ketika kita berada di depan berikanlah contoh yang baik. lalu siapa yang didepan? Dialah yang lebih mengerti daripada yang tidak mengerti. Dia yang mampu daripada yang belum mampu seperti contoh guru kepada murid, orang tua kepada anak, dan orang yang berpengalaman.

Kalimat kedua Ing madya Mangun karsa yang artinya ditengah memberikan semangat. Yang di maksud tengah yaitu sama-sama dalam kondisi belajar. Belajar dalam sekolah, belajar dalam kehidupan dan belajar banyak hal lainnya. Bisa juga yang berada di tengah adalah jiwa masing" yang seharusnya menumbuhkan rasa optimisme berpendidikan untuk dirinya sendiri.

Dan kalimat ketiga Tut Wuri Handayani yang berarti di belakang memberikan dorongan. Siapakah ia? Dia yang terlibat dan berperan bagi pendidikan atau pembelajaran seseorang. 

Semboyan ini lahir dengan harapan akan menciptakan generasi berpengetahuan lagi berpendidikan sehingga menopang arah gerak kemajuan bangsa Indonesia.


Penulis ingin menganalogikan seperti hukum Newton I II dan III
Newton I Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan apabila pada benda itu tidak bekerja gaya.
Sama halnya manusia apabila diam saja tidak haus akan ilmu dan pengetahuan maka dia akan tetap diam berada di garis kemiskinan, arti miskin disini ketidaktahuan atau sebut saja stagnan. 

Newton II bila benda mengalami gaya maka benda akan mengalami percepatan. Begitupula manusia yang jika hidupnya Ter isi dengan wawasan dan ilmu pengetahuan maka semakin maju pula mode pemikiran orang tersebut. Semakin jauh pula analisis seseorang dan semakin tertata pula ruang geraknya. 

Hukum Newton III setiap gaya aksi terdapat gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Jika seseorang sudah terisi dengan ilmu pengetahuan maka ini akan berdampak dalam kehidupannya, tentunya dampak baik yang diharapkan karena terkadang adapula orang yang semakin merasa pintar dia merasa berkuasa sehingga terjadi Boomerang yang kurang baik bagi dirinya. 

Ayah penulis pernah berkata "orang yang tidak mengerti tapi nurut kepada yang lebih mengerti maka dia akan selamat, akan tetapi jika orang sudah tidak mengerti dan tidak mau menuruti yang lebih mengerti maka dia akan celaka". kalau dalam bahasa Jawa biasa disebut Ciloko. Kurang lebih seperti ini gambaran dari penjelasan di atas. 
www.seekpng.com


Pendidikan tidak monoton sekolahan atau perkuliahan, tapi pendidikan adalah kekayaan akan pengetahuan. Orang mengatakan pendidikan untuk kehidupan. Padahal sebenarnya kehidupan lah yang melahirkan pendidikan.

Pejuang pendidikan bukan hanya orang yang di didik saja, akan tetapi orang yang mendidik, orang yang mendirikan pendidikan, yang menjaga pendidikan, melestarikan pendidikan, dan yang mengelola pendidikan mereka semua adalah pejuang pendidikan.

Banyak dari pejuang pendidikan Indonesia yang mengkritisi kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Seyogianya hardiknas tidak hanya di peringati atau dikritisi melainkan terus mengedukasi diri dan koreksi diri. Barangkali penyebab pendidikan lokal amburadul adalah kita sendiri alih-alih mengkritisi sistemasi dari bapak menteri? 

Sudahilah saling menyalahkan kondisi pendidikan negeri. Setiap individu itu cerdas. Cerdas sesuai dengan potensinya. asal jangan meminta ikan untuk memanjat. 

Terkahir penulis ingin sampaikan bahwa pendidikan bisa merubah cermin menjadi jendela. Juga merubah jendela menjadi pintu dunia. Artinya, meski pendidikan tidak selalu tentang sekolah atau perkuliahan. tetapi dari sistem pendidikan formal lah arah sistem pendidikan generasi negeri bisa teriringi.  Seperti dengan buku, pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia. Atau milenial saat ini menyebutkan bahwa sosial media adalah jendela dunia. Pertanyaan nya apakah melihat dunia cukup dari jendela? 

Pembaca bisa analisa sendiri. :)
selamat hari pendidikan nasional untuk seluruh pejuang pendidikan.

Comments

Popular Posts