Kartini masa kini



Kartini masa kini
Katanya~ 
Tantangan emansipasi Kartini masa kini dengan masa RA Kartini itu berbeda. Saat ini tantangannya jauh lebih kompleks.
Keberanian menjadi kunci utama untuk Kartini masa kini.
karna kondisi Kartini masa depan akan ditentukan oleh apa yang di kerjakan Kartini masa kini, begitupula dengan Kartini masa kini adalah prodak lulusan dari kartini masa dulu.

Permasalahan Kartini masa kini begitu banyak mulai dari pemberdayaan perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, politik, sosial maupun agama. Saat ini masih banyak perempuan yang kurang berpendidikan atau paling akhir berada diijenjang SD bahkan SMP, hal ini di sebabkan banyak faktor seperti salah satunya yaitu pernikahan usia dini. Pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang bahwa usia pernikahan untuk perempuan yaitu minimal 19 tahun dan laki-laki 21 tahun. Namun faktanya banyak orang tua ataupun sosial yang mempengaruhi anak perempuan agar segera menikah karna faktor ekonomi ataupun asas agama. Hal ini berdampak resiko tinggi akan komplikasi saat kehamilan,persalinan hingga kesehatan reproduksi.

Begitupula di bidang politik, meski saat ini sudah banyak perempuan yang go public dengan menggeluti dunia politik namun tantangannya tidak kalah susah. Teringat masih banyaknya kepentingan politik yang menjadikan perempuan sebagai bahan maupun alat untuk penunjang kesuksesan politik, hal ini yang terkadang kurang di sadari oleh Kartini masa kini bahwa eksistensi dari politik tidak melulu soal punya nama melainkan bagaimana posisi maupun peran perempuan tidak termarjinalkan atau tersubordinatkan.

Singkatnya, penulis hanya ingin menyampaikan bahwa Memperingati hari lahir RA Kartini bukan sekedar ucapan atau bahkan ajang karnavalan. Lebih dari itu, sosok RA Kartini mencontohkan wanita cerdas,berani,kritis, dan berbudi luhur. Artinya perlu implementasi agar menunjukkan bahwa nilai perjuangan emansipasi wanita yang di gagas RA Kartini sangat begitu dijunjung tinggi.
Kalau bagi masyarakat Nahdliyyin itulah representasi dari nilai Ahlus Sunnah waljamaah yang tidak hanya di maknai sebagai manhaj al-fikr
Namun Al Harakah dan as siyasah.

Dahulu RA Kartini berjuang sendiri sebelum pada akhirnya dilanjutkan oleh Dewi Sartika dan kawan-kawan. Namun Kartini saat ini harusnya lebih mudah karna begitu banyaknya gerakan" yang menjunjung emansipasi wanita. Sehingga ruang gerak perempuan tidak terbatas selayaknya dahulu.
Akhir kata semoga tulisan ini sedikit merefleksikan hari ibu kita Kartini.


Sedikit pantun dari penulis :
Habis gelap terbitlah terang
Kartini masa kini untuk Kartini masa depan
bangun dari terlelap teruslah berjuang
Karna perjuangan adalah yang Terdepan

Salam~

Comments

Popular Posts